Dalam laporan untuk US-China Economic and Security Review Commission, bukti bukti kuat menunjukkan bahwa serangan canggih China ditujukan untuk mencuri informasi-informasi penting, utamanya data soal pertahanan dan kebijakan politik.
"Operasi dilakukan dengan disiplin, teknik muthakir, akses pada sumber software high end, pengetahuan yang dalam terhadap target serangan dan kadangkala dilakukan dalam periode bulanan," demikian tertera dalam laporan untuk Konggres tersebut, seperti dilansir InformationWeek dan dikutip detikINET, Sabtu (23/10).
China dilaporkan telah membangun strategi kapablitas cyber dalam 10 tahun terakhir. Sedangkan lembaga di AS yang jadi target serangan termasuk Departemen Luar Negeri, White House, NASA dan Departemen Pertahanan. Beberapa serangan pun berbuah kesuksesan.
Serangan-serangan tersebut mengarah pada keterlibatan pemerintah China secara langsung. Sedangkan kapabilitas serangan cyber China dikendalikan oleh angkatan bersenjata setempat, People's Liberation Army (PLA).
Masih menurut laporan ini, PLA disinyalir merekrut orang-orang sipil yang memiliki kemampuan tinggi melakukan serangan. China sepertinya memandang bahwa dalam situasi konflik, mereka bisa langsung memberdayakan kemampuan serangan cybernya untuk membantu melumpuhkan lawan.
0 komentar:
Posting Komentar