Peluang Bisnis

Kronologis Penangkapan Noordin M Top

Penggerebekan yang berujung kematian Noordin M Top ternyata diawali dari penangkapan terhadap Mozahri dan dua keponakannya, yakni Arif (38) dan Hendra (34). Dengan demikian, saat penggerebekan hanya ada Noordin seorang diri di rumah Mozahri di Kampung Beji, Desa dan Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.

Informasi yang didapat dari petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror di lokasi penggerebekan menyebutkan, kecurigaan terhadap Mozahri sebenarnya sudah lama. Hari Selasa (4/8) lalu, ia diketahui pulang bersama seseorang yang diduga kuat sebagai Noordin M Top. Mozahri menjemput Noordin dari Jepara.

Sejak itu, Noordin tinggal di rumah Mozahri, dan tidak keluar-keluar lagi. Petugas Densus pun mencari celah untuk bisa melakukan penyergapan. Diperoleh informasi, Mozahri mengenal Noordin lewat anaknya yang bernama Tatak, yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Jumat (7/8) sore kemarin, polisi menangkap Arif dan Hendra, dua keponakan Mozahri di luar rumah. Penangkapan dilanjutkan terhadap Mozahri. Ketika itu, Mozahri baru pulang dari sawah.

Jumat petang hingga malam dan berlanjut pada Sabtu pagi inilah polisi terus mengepung dan berkali-kali meledakkan bom serta menghujani rumah Mozahri dengan rentetan tembakan, sampai akhirnya buronan kakap itu benar-benar tewas.

Saat penggerebekan, Arif dan Hendra diamankan dalam sebuah Toyota Innova yang diparkir sekitar 50 meter dari rumah Mozahri. Di dalam mobil, Arif sempat berteriak-teriak tidak takut mati dan bom. Karena itu, polisi kemudian membekap mulut Arif menggunakan plakban.

Selongsong Peluru Bertebaran di Rumah Noordin M Top

Aparat kepolisian langsung menyapu rumah milik Muhjuhri pascapenyergapan dan setelah jenazah yang diduga kuat Noordin M Top dikeluarkan dari rumah tersebut sekitar pukul 11:45 WIB.

Para petugas mengeluarkan sejumlah barang-barang yang ada di dalam rumah tersebut seperti sejumlah buku. Terlihat Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mendatangi lokasi kejadian.

Kondisi dalam rumah tampak berantakan dan terjadi kerusakan hampir di seluruh sudut ruangan. Tembok dalam keadaan hancur, pintu rusak, begitu juga dengan jendela yang seluruh kacanya rusak serta genting rumah bagian kiri tidak lagi utuh. Selongsong peluru bertebaran di mana-mana termasuk di jalan menuju lokasi kejadian.

Setelah penyergapan selesai dan jenazah dikeluarkan dari rumah tersebut, antusiasme masyarakat tetap tinggi untuk menyaksikan lokasi kejadian lebih dekat. Bahkan untuk mengetahui dari sisi yang berbeda, mereka nekat menaiki Bukit Sikleben yang berada di belakang rumah Muhzuhri.

Noordin Sempat Berteriak Minta Tolong

Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri hanya 10 menit di lokasi penggerebekan rumah milik Mozahri. Kepada wartawan, Bambang tidak memberikan keterangan.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Alex Bambang Riatmojo yang sampai saat ini masih di lokasi juga enggan memberikan keterangan, baik tentang penggerebekan itu, maupun kepastian, apakah benar yang tewas dalam penggerebekan itu adalah Noordin M Top, buron kakap yang dicari polisi selama ini.

Informasi yang didapat dari anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror menyebutkan, korban tewas itu adalah Noordin M Top. Dia datang ke rumah Mozahri pada hari Selasa lalu. Ia dijemput Mozahri dari Jepara, Jawa Tengah.

Saat penggerebekan, di dalam rumah itu memang hanya ada Noordin seorang diri karena Mozahri dan dua keponakannya, Arif (38) dan adiknya, Hendra (34), sudah ditangkap sehari sebelumnya oleh polisi.

anggota Densus itu mengatakan, Noordin sebenarnya sempat berteriak minta tolong ketika petugas Densus meledakkan kamar sisi kanan rumah. Akan tetapi, polisi tidak menghiraukan teriakan itu. Polisi bahkan terus memberondongkan peluru karena khawatir teriakan minta tolong itu sebagai jebakan.

Akibat berondongan itu, Noordin melarikan diri ke kamar mandi di sisi belakang rumah. Sekitar pukul 07.50, polisi kembali meledakkan bom yang diletakkan di samping kanan rumah. Ini dilakukan untuk membuka ruang gerak bagi para penembak.

Saat itu, posisi Noordin makin terjepit, terlebih setelah tembok yang memisahkan antara ruang tengah dan kamar sisi kanan juga jebol sama sekali. Noordin akhirnya ditemukan tewas tertembus peluru saat bersembunyi di dalam kamar mandi.
Sumber : Majalah sabili





Artikel Terkait



0 komentar: